Cerita Bunda Siti yang
Cerita Bunda Siti yang Dibantu Jokowi Supaya Buah hatinya Dapat Kuliah
Jakarta- Kunjungan kegiatan Kepala negara Joko Widodo ataupun Jokowi di Tepi laut Malalayang, Manado, Sulawesi Utara pada 20 Januari 2023, jadi berlainan dikala seseorang masyarakat bernama Bunda Siti berupaya mencapai atensi si kepala negara dikala menyapa masyarakat.
” Pak Jokowi, Pak Jokowi!,” jerit Bunda Siti cepat, semacam diamati di Youtube Kepaniteraan Kepala negara, Pekan( 29 atau 1 atau 2023).
Jokowi yang mengikuti, setelah itu merespons dengan menunjuk Bunda Siti buat bisa maju menghampirinya. Jeritan pada Jokowi tampaknya mempunyai catatan spesial. Bukan buat hanya memohon swafoto, tetapi dalam bentang durasi yang pendek itu Bunda Siti berharap dorongan pada kepala negeri buat menolong buah hatinya dapat kuliah.
” Pak Jokowi, Pak Jokowi, aku torang ingin menceritakan, Pak Jokowi, torang ingin menceritakan. Kita ingin kasih ketahui keluhkesah batin, Ayah Jokowi. Pak Jokowi bantu amati ke aku, aku ingin menceritakan,” ucap Bunda Siti.
” Ayo Bu, mari Bu, Bunda memiliki keluhkesah apa? Ke mari Bu,” jawab Jokowi.
Pada Kepala negara Jokowi, Bunda Siti setelah itu menceritakan hal dirinya yang tidak dapat melunasi duit kuliah tunggal( UKT) buah hatinya, Devid Telussa.
” Dikala itu pula Pak Jokowi dapat aku dengan bagus, memohon KTP aku. Bunda terdapat KTP? Bunda terdapat no HP? Terdapat Pak Jokowi,” lanjutnya menceritakan.
Sesudah pertemuan itu, Bunda Siti ditelepon oleh karyawan kepresidenan serta memohon data- data buah hatinya buat dibantu beasiswa dari Kepala negara Jokowi. Bunda Siti yang dikala itu lagi berdagang di dekat RSUP Profesor Kandou, Kota Manado, langsung meratap serta terduduk.
Perkataan terima kasih tidak henti- hentinya pergi dari mulut Bunda Siti Mafira dikala mengikuti berita itu.” Allah dapat kasih. Betul Allah sudah kabulkan aku baca berkah sepanjang ini,” ucap ia sembari terisak.
Hasil Berbisnis Tidak Lumayan Beri uang Duit Kuliah
Devid Telussa, anak Bunda Siti lahir dari keluarga yang tidak berkecukupan. Dikala ini, laki- laki berumur 19 tahun itu bersandar di semester II di Fakultas Hukum, Universitas Sam Ratulangi.
Cerita Bunda Siti yang
Pemasukan Bunda Siti dari berbisnis puding serta suaminya, Hamid, selaku pengemudi serabutan tidak lumayan buat melunasi UKT Devid. Apalagi, dikala mencatat buat menjajaki Pemilahan Bersama Masuk Akademi Besar Negara( SBMPTN), Devid wajib meminjam duit registrasi sebesar Rp150 ribu pada orang berumur temannya.
” Durasi ingin masuk itu banyak sekali hambatan, pertanyaan administrasi durasi turut SBMPTN duit pula cuma sanggam buat registrasi. Apalagi hingga saat ini Devid cuma mencicil sebab belum dapat mengembalikan,” tutur Devid dikala ditemui di rumahnya di wilayah Malalayang Satu.
Selaku anak awal pria, awal mulanya papa Devid, Hamid Monoarfa, mau supaya buah hatinya lekas bertugas sesudah lolos dari bidang jaringan serta pc di Sekolah Menengah Kejuruan(SMK). Selaku orang yang dengan cara ekonomi berkekurangan, Hamid mengetahui alangkah besarnya bayaran buat menguliahkan buah hatinya. Tetapi, memandang niat buah hatinya yang amat kokoh buat meneruskan riset membuat keduanya berusaha semantap daya supaya Devid dapat berkuliah.
” Tetapi orang berumur pula berasumsi, bagaimanapun coba upaya. Awal kali itu berupaya buat masuk dahulu. Jadi kita berupaya buat melunasi yang awal itu. Itu Rp3 juta, itu tidak seluruhnya dari kita. Beberapa kita sanggam dari sahabat. Hingga saat ini belum beres, tetapi mereka bilang mereka jujur,” tutur Hamid.
Telah hadir pdip umumkan calon presiden indonesia => Berita Terbaru