tahun kemudian gedung rumah pendamping suami istri Pepen Efendi,
63, serta Sumarni, 50, di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, porak poranda dampak guncangan cetek bermagnitudo 5, 6.
Sepanjang itu pula, pasutri masyarakat Desa Pasirmuncang, Dusun Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, itu bermukim di kamp. Ironisnya, kala musibah guncangan alam terjalin, Sumarni mengidap stroke.
Tetapi, saat ini Sumarni bersama keluarganya telah dapat menaiki gedung rumah yang representatif. Merupakan Babi hutan Macet, suatu komunitas sosial, yang membuat balik rumah Sumarni pascagempa 2 tahun kemudian.
Pada Sabtu( 27 atau 7), dengan cara simbolis diserahkan kunci rumah dari komunitas Babi hutan Macet yang dicoba Founder Babi hutan Macet, Brigjen Asep Geledek Rahayu, yang pula Plt Delegasi Penindakan serta Eksekusi Komisi Pemberantasan Penggelapan( KPK) pada pasutri itu.
Pepen berterus terang tidak dapat mengatakan rasa harunya dapat menaiki gedung rumah yang lebih representatif berkah dorongan dari Babi hutan Macet. Sepanjang INI, pascarumahnya sirna, ia bersama istrinya bermukim di kamp.
” Istri aku telah nyaris 3 tahun hadapi stroke. Dikala terjalin guncangan alam, istri aku lagi stroke,” ucapnya.
Di rumah yang saat ini dihuni, cuma Pepen serta Sumarni yang bermukim di gedung itu. Ketiga anak mereka telah berkeluarga alhasil tidak bermukim bersama orangtua.
” Aku ucapkan dapat kasih pada Babi hutan Macet yang telah membuat rumah kita,” pungkasnya.
Pimpinan Babi hutan Macet, Hilman Mukmin,
menarangkan dorongan pembangunan rumah pantas mendiami ialah bagian dari skedul program yang dilaksanakan Babi hutan Macet. Program itu jadi wujud perhatian kepada warga yang menginginkan.
” Kita berempati dengan situasi warga yang menginginkan dorongan.
Alhamdulillah, hari ini kita berakhir menolong pembangunan rumah pantas mendiami untuk salah satu penyintas korban terdampak guncangan alam,” ucapnya.
tahun kemudian gedung rumah
Dorongan mebeler
Komunitas sosial Babi hutan Macet pula memberikan dorongan sebesar 84 buah
kursi- meja berlatih untuk SDN Campakawangi di Dusun Gandasari, Kecamatan
Kadupandak. Dorongan diserahkan karena para anak didik di sekolah tersebut
berlatih di lantai sebab tidak mempunyai bangku serta meja.
” Dorongan ini dari para penyumbang yang percayakan pada kita untuk
dihibahkan ke SDN Campakawangi. Jumlahnya terdapat 84 bangku sekalian mejanya,” ucap Hilman.
Ia mengatakan situasi para anak didik yang berlatih di lantai di sekolah
itu telah terjalin bertahun- tahun. Situasi itu jadi keprihatinan
tertentu untuk komunitas sosial Babi hutan Macet.
” Mudah- mudahan dorongan ini dapat jadi dorongan untuk para siswa buat lalu bergairah berlatih,” pungkasnya.
VIRAL kini danau toba akan di bangun raffi ahmad => Suara4d